Pengabdian Masyarakat 3



Setelah sabtu malam kami menikmati semalaman disana harus berlalu berganti dengan pagi. Minggu pagi telah tiba, hari baru telah menyambut, dan kegiatan baru juga akan segera dimulai. Kami segera menuju kamar mandi tetapi tidak untuk mandi, hanya saja untuk cuci muka, wudhu, bersih bersih, dan gosok gigi, kami sengaja memang tidak mandi mulai dari kemarin (sabtu) karena apa ? karena kamar mandi disana amatlah tidak layak (menurut kami). Ya mungkin bagi orang desa kamar mandi seperti itu sudah biasa, tetapi kami semua merasa seperti aneh saja kok kamar mandinya tidak seperti kamar mandi kami di rumah. Sebab kamar mandi disana tidak memiliki pintu dan tidak tertutup, tertutup itupun hanya sebagian tidak keseluruhan kamar mandi tertutup. Kamar mandi di rumah ibu bukan merupakan bangunan begitu, tetapi berupa tatanan sak yang ditata sebagai penutup berupa sekat sekat begitu. Jadi kami memutuskan untuk tidak mandi, karena kami juga wanita takut bahaya apabila mandi tetapi tidak ada penutup bisa diintip anak anak cowok kan bahaya :3
Saya susah untuk menggambarkan lewat kata kata, saya juga tidak sempat memfoto kamar mandinya. Kurang lebih gambaranya dibayangkan menggunakan imajinasi masing masing ya hehe

Selain kamar mandi yang kurang layak tidak terdapat WC juga jadi terpaksa untuk buang air kecil kami jadi satu dengan kamar mandi tersebut. Sebenarnya tidak layak juga disebut dengan kamar mandi tetapi adanya disana seperti itu, disana untuk mencari air menggunakan timba disumur yang harus mengulur ke bawah dan menarik ke atas hingga timba kami terisi penuh. Ternyata tidak mudah ya perjuangan untuk memenuhi air di timba, saya kesulitan saat timba sudah terisi air tetapi pas waktu menarik ke atas saya tidak kuat huhu mau disebut wanita super bagaimana menimba air saja tidak bisa haha.

Sebelum berangkat kami disediakan sarapan dan teh hangat. Kami langsung melahap apa yang sudah disajikan ibu dengan senang.Setelah selesai sarapan kami langsung berangkat ke lapangan setalah mendapat arahan ini itu dari pendamping. Kami berjalan pagi pagi mengenakan celana training, atasan bebas dan mengenakan sepatu juga, kami berjalan dengan hawa segar di pagi itu, kami melihat bukit bukit tinggi tepat di depan mata kami. Kami juga sempat berfoto dengan background bukit di belakangnya. Perjalanan dari rumah ibu ke lapangan berjarak sekitar 400meter, setibanya di lapangan kami Senam pagi dipandu oleh ibu ibu PKK. Setelah selesai senam kami mendapat konsumsi makanan *yeeay*

Selesai senam kami balik lagi ke rumah dan jam 10 an kami mendapat panggilan untuk menuju ke lapangan (lagi). Untuk apa ? untuk main games sama adik adik disana dong ;) seru sekali main sama adik adik. Seperti yang kami tahu disana fasilitas dan prasarana tidak seperti di kota kota yang banyak sekali kami temui, beda dengan disana.



Setelah kami selesai bermain disana kami kembali lagi pulang ke rumah ibu, kami beristirahat sebentar. Selalu ibu tidak lupa menyiapkan makanan untuk kami semua, sebelum pulang pun kami juga di beri makan, kami ingin membantu di dapur tetapi tidak diperbolehkan sama ibunya. Jangankan bantu bantu di dapur, untuk cuci piring saja tidak boleh.  Kalau saya pikir pikir ini bukan mahasiswa yang mengabdi ke masyarakat, tetapi masyarakat yang mengabdi kepada mahasiswa. Ooooh maafkan kami ibu ~~~~

Kemudian sekitar jam 12 an kami berkumpul lagi di lapangan untuk persiapan pulang, Sebelumnya kami berpamitan dengan ibu serta bilang makasih. Kami sempat foto foto di depan rumah ibu, bahkan kami mengajak ibu untuk ikut foto bersama kami untuk kenang kenangan ketika kangen sama ibu, kangen sama desa itu. Tapi sayangnya ibu ga mau, akhirnya kami tetap foto tanpa ada ibu :’) 
Biarkan saya berbagi hanya dengan foto ya :)
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mampir komentar ? yuk mari :)